Hewan yang Tidak Boleh Dipelihara: Antara Mitos dan Fakta

 


Sebagai pecinta hewan, saya selalu terpesona dengan berbagai jenis makhluk hidup yang penuh warna dan unik. Namun, ada kalanya rasa penasaran ini berbenturan dengan norma dan keyakinan agama. Salah satu contohnya adalah pertanyaan tentang hewan yang boleh dan tidak boleh dipelihara dalam Islam.


Sejarah Singkat Larangan Memelihara Hewan Tertentu


Larangan memelihara hewan tertentu dalam Islam bukanlah hal baru. Hal ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW dan tercantum dalam beberapa hadits. Alasan di balik larangan ini beragam, mulai dari kebersihan, keamanan, hingga kesesuaian dengan nilai-nilai Islam.


Bukan Sekedar Mitos


Larangan memelihara hewan tertentu dalam Islam bukanlah mitos belaka. Larangan ini didasari oleh beberapa alasan, seperti:


Najis: Hewan-hewan tertentu, seperti babi dan anjing, dikategorikan sebagai najis dalam Islam. Memelihara hewan najis dapat mendatangkan najis ke dalam rumah, yang dapat mengganggu kesucian dalam beribadah.

Bahaya: Hewan-hewan buas, seperti ular dan harimau, dapat membahayakan keselamatan manusia. Memelihara hewan-hewan ini dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.

Melanggar Syariat: Dalam beberapa hadits, Nabi Muhammad SAW secara tegas melarang memelihara hewan-hewan tertentu, seperti kera dan burung gagak. Memelihara hewan-hewan ini dianggap sebagai bentuk pelanggaran syariat.


Hewan yang Dilarang Dipelihara:


1. Anjing


Anjing umumnya dianggap najis dalam Islam, dan memeliharanya di rumah dapat mengurangi pahala shalat. Pengecualian diberikan untuk anjing penjaga, pemburu, dan penggembala ternak.


2. Babi


Babi diharamkan dalam Islam karena dianggap sebagai hewan yang kotor dan membawa penyakit. Memelihara babi di rumah juga dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.


3. Ular


Ular sering dikaitkan dengan simbol kejahatan dan bahaya dalam Islam. Memelihara ular di rumah dikhawatirkan dapat membawa kesialan dan membahayakan keselamatan.


4. Burung Gagak


Burung gagak dianggap sebagai hewan pembawa sial dalam beberapa budaya, termasuk Islam. Memelihara burung gagak di rumah dikhawatirkan dapat membawa energi negatif.


5. Hamster


Hamster termasuk hewan pengerat yang dianggap najis dalam Islam. Memelihara hamster di rumah dikhawatirkan dapat membawa penyakit dan mencemari lingkungan.


Tren dan Perkembangan Terbaru:


Di era modern ini, muncul beberapa perdebatan mengenai larangan memelihara hewan tertentu dalam Islam. Beberapa orang berpendapat bahwa larangan tersebut tidak lagi relevan dengan zaman modern. Di sisi lain, ada juga yang tetap berpegang teguh pada tradisi dan keyakinan agama.


Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ):


Apakah memelihara kucing di rumah diperbolehkan?


Ya, memelihara kucing di rumah diperbolehkan dalam Islam. Kucing bahkan dianggap sebagai hewan yang suci dan membawa keberuntungan.


Bagaimana jika saya memelihara anjing untuk tujuan keamanan?


Memelihara anjing untuk tujuan keamanan diperbolehkan dalam Islam. Pastikan untuk menjaga kebersihan anjing dan tidak membawanya masuk ke dalam rumah.


Apakah ada cara untuk membersihkan hewan yang najis?


Ya, ada beberapa cara untuk membersihkan hewan yang najis, seperti dengan mencucinya dengan air dan sabun.


Tips dan Saran Ahli:


Sebelum memelihara hewan, pastikan Anda mengetahui hukum Islam yang terkait dengan hewan tersebut.

Lakukan riset tentang kebutuhan dan cara merawat hewan dengan baik.

Pastikan Anda memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk merawat hewan tersebut.

Jangan memelihara hewan yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain.


Kesimpulan:


Memelihara hewan adalah sebuah tanggung jawab besar. Sebelum memelihara hewan, penting untuk mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk hukum agama, kebutuhan hewan, dan kemampuan diri sendiri.


Mari kita jadikan hewan peliharaan sebagai sahabat yang membawa kebahagiaan dan manfaat bagi kehidupan. Perlakukan mereka dengan kasih sayang dan tanggung jawab, serta patuhi aturan agama yang berlaku.

LihatTutupKomentar